Vivo baru-baru ini merilis Vivo S1, yang ditujukan untuk kaum muda. Kemudian dalam waktu yang hampir bersamaan akan ada Vivo Z1 Pro yang membidik lingkaran yang sama. Jadi apa perbedaan antara kedua perangkat?
Manajer Humas Vivo Indonesia Tyas K Rarasmurti mengatakan bahwa berdasarkan penelitian, segmen anak muda memiliki rentang usia yang cukup luas. Ada anak muda yang suka fashion, membaca buku, traveling, dan lainnya.
"Vivo berharap untuk mengisi setiap segmentasi anak muda dengan perangkat andalan kami," katanya saat ditemui di Jakarta.
Karena itu, Vivo S1 dan Z1 Pro memiliki segmentasi yang berbeda walaupun mereka membidik generasi muda. Secara khusus, S1 berfokus pada kaum muda yang menyukai fotografi karena memiliki kamera yang mumpuni. Sedangkan Z1 Pro, juga memiliki kamera, tetapi juga andal saat digunakan untuk bermain game.
"Ada segmen yang menginginkan perangkat dengan kinerja kuat, bisa bermain game di mana-mana. Ini diisi oleh Z1 Pro," kata Tyas.
Vivo Z1 Pro dilengkapi dengan Snapdragon 712. Ini menjadikan Vivo perangkat pertama yang menggunakan chipset seri Snapdragon 7 di Indonesia.
Nah, apakah ponsel ini akan menjadi seri andalan mereka di Indonesia? Dugaan ini muncul mengingat otak yang digunakan, yaitu Snapdragon 712, termasuk dalam kategori chip kelas atas, di bawah seri Snapdragon 8.
"Sejauh ini perangkat unggulan vivo di Indonesia masih merupakan seri V. Sementara Z1 Pro adalah seri baru kami," jawab Tyas.
Hanya saja dia belum bisa mengungkapkan di mana Z1 Pro akan berada. Karena semua itu hanya akan dijawab setelah harga diumumkan.
"Posisi itu sendiri hanya bisa dilihat saat launching. Karena yang membedakan positioning itu sendiri adalah ketika kita sudah tahu harga. Jadi tunggu 5 Agustus," kata Tyas.
Dengan hadirnya Z1 Pro yang memiliki spesifikasi mumpuni, apakah itu juga akan membuka jalan bagi masuknya ponsel premium Vivo?
"Insya Allah, kami tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun. Ketika seseorang meminta seri lain, kami perlahan-lahan mencoba seri S, sekarang Z1 Pro. Vivo tidak pernah menutup kemungkinan pembaruan karena pasar juga berubah benar," pungkas Tyas.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar
